Selasa, 22 November 2011

5 FAKTA BARCELONA SELALU UNGGUL DARI REAL MADRID

FC BARCELONA GALAXY - FC Barcelona, tak diragukan lagi telah mendominasi tanah Eropa dan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Mengoleksi tiga gelar La Liga secara berturut-turut, dan dua kemenangan di Liga Champion dalam tiga tahun terakhir menegaskan cerahnya halaman sejarah mereka.

Rasanya, Pep Guardiola dan anak asuhnya masih terus haus gelar dan ingin sekali lagi dan sekali lagi menunjukkan pada dunia pencapaian terbaik yang bisa dilakukan sebuah tim sepak bola, tetapi rival abadi mereka Real Madrid tidak mau begitu saja duduk dan menonton. Barcelona akan selalu dihantui Madrid.

Posisi José Mourinho dan Real Madrid sangat jelas berada di nomor dua sekarang, setidaknya sampai mereka bisa mengalahkan Barcelona di La Liga dan di Liga Champions. Menjadi yang kedua bagi Madrid tentunya adalah suatu hal yang sangat tidak mengenakkan, terutama ketika nomor satunya adalah Barcelona.

Manajemen Real Madrid sadar betul para fans Madrid akan lebih percaya diri jika timnya mampu melengserkan El Barca dari singgasananya sekarang ini.Berikut ini adalah 5 alasan kenapa Madrid tetap akan menjadi nomor dua di musim ini.

1. LIONEL ANDRES MESSI.


Satu kebenaran yang tak dapat disangkal adalah bahwa Barcelona saat ini memilik satu pemain yang terus menerus mencapai pencapaian tertinggi dalam sepak bola modern: Lionel Messi.

Manusia satu ini 99 persen akan menjadi pemain terbaik dunia ketiga kalinya berturut-turut tahun ini, dan ketika orang sudah mulai berpikir bahwa Messi akan mulai mengalami penurunan penampilan, "Messiah" justru menjawabnya dengan gol-gol indah bertubi-tubi ke gawang lawan. Sebelum musim dimulai ini saja, Messi sudah mencetak tiga gol ke gawang Casillas (Piala Super Spanyol), dan dua gol ke gawang Napoli (Joan Gamper). Entah berapa gol yang akan dia cetak musim ini bersama Barcelona. Messi makin hari makin "break high", menerobos batas tertinggi yang sebelumnya dia capai. Dia adalah dewa sepak bola modern. Jika tanpa Messi, sangat mungkin Real Madrid menjungkirkan Barcelona saat Piala Super Spanyol kemarin.

Selama tiga tahun terakhir, Messi telah menjadi mimpi terburuk Real Madrid dan para fans-nya. Di partai El Clasico, Messi sudah mencetak 13 gol, hanya selisih 2 gol dari pemuncak daftar Raul Gonzales. Kecemasan terbesar Madrid adalah juga bahwa Messi baru berumur 24 tahun! Masa keemasan seorang pesepak bola adalah di antara umur 25-29 tahun. Leo Messi sangat mungkin menjadi lebih baik lagi di tahun-tahun berikutnya.

La Pulga (si kutu) ini telah "menyiksa" Mourinho bahkan sejak umurnya masih 18 tahun. Ketika itu dia membuat Del Horno (Chelsea) mendapat kartu merah setelah melanggar Messi. Pertahanan Chelsea yang kala itu diarsiteki oleh Jose Mourinho porak poranda oleh ulah Messi.

5 tahun berlalu, dan Jose belum juga bisa mencari formula paten untuk bisa menghentikan Messi, dan tampaknya memang tak akan pernah bisa. Barcelona masih akan berada di atas Madrid selama Messi masih bertahan di Camp Nou.

Bagi Guardiola, mempunyai pemain seperti Messi sangat penting untuk mengunci pertandingan-pertandingan penting dan ketat, seperti di Semi Final Liga Champion lalu ketika Messi mencetak dua gol kemenangan Barca di Bernabeu. Inilah hal yang tak bisa diakali Madrid dengan cara apapun, gelontoran triliunan rupiah untuk membeli pemain tak bisa lagi dilakukan sebab tak satupun pemain di dunia yang kemampuannya mendekati Messi, bahkan Ronaldo dan Kaka sekalipun.

2. TRIO ANGEL : MESSI, XAVI, & INIESTA.


Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andrés Iniesta adalah trio maut yang mungkin paling dibenci oleh Marcelo dan Pepe (Madrid). Ketiganya selalu membuat kedua pemain Madrid yang dikenal kasar itu terus menerus menjadi pencundang.

Orang mengatakan para pemain Barcelona adalah pemain-pemain terbaik kelas dunia, tapi kemampuan ketiga orang ini melebihi apa yang orang kira dan bayangkan.

Ketika Xavi-Iniesta sudah berada di lapangan, Anda tak perlu pemain sehebat Messi untuk bisa menjuarai Piala Dunia. Xavi dan Iniesta telah mengantar Spanyol menjadi jawara di Eropa dan dunia.

Dengan dua maestro sepak bola ini, masih ditambah lagi dengan Fabregas, Barcelona bersiap untuk mengukir sejarah emas mereka. Partai melawan Napoli dini hari tadi rasanya sudah membuktikan bagaimana perpaduan lini tengah Barcelona hanya bisa ditantang oleh sekumpulan alien.

Jika semua pemain ini selalu dalam kondisi prima, rasanya hampir tak mungkin Real Madrid akan menyalip El Barca.

3. JOSEP PEP GUARDIOLA I SALA.


Dalam tiga tahun kepelatihannya, Pep Guardiola telah memenangkan 12 trophi dari 15 kompetisi/kejuaraan yang diikuti. Dua gelar terakhir adalah Piala Super Spanyol dan Joan Gamper. Dengan catatan ini, Pep Guardiola seperti mesin pengumpul thropi bagi El Barca.

Pep adalah seorang juara. Dia selalu menghadirkan rasa haus gol dan haus gelar bagi para pemainnya, baik tua maupun muda. El Barca tampak selalu segar, penuh kekeluargaaan dan yang terpenting menikmati permainan mereka.

Tiga kekalahan Guardiola jika disimak, penuh dengan kontroversi kejadian-kejadian yang membuat Barca tak beruntung. (Banyak peluang yang selalu gagal melawan Sevilla, gol Bojan yang dianulir ketika melawan Inter di Liga Champion, dan gol Pedro yang dianulir ketika melawan Madrid di Copa Del Ray). Jika Pep masih di Barca, pasukan Catalan hampir pasti akan tetap berada di puncak.

4. LA MASIA / RUMAH PETANI.



Barcelona tidak hanya punya pemain-pemain kelas dunia. Yang paling istimewa dari Barcelona adalah mereka punya 8 pemain di starting eleven yang merupakan didikan asli La Masia. Mereka ini bermain bersama-sama sejak masih sangat muda. Kekompakan dan soliditas inilah yang tidak bisa dibayar Madrid dengan cara apapun dan berapapun!

Secara umum, terutama tanpa Messi, Xavi dan Iniesta, Real Madrid mungkin mempunyai skill pemain yang kurang lebih sama dengan El Barca, tetapi chemistry La Masia-lah yang membedakan Barca dan Madrid.

Maka, melengserkan Barca dari singgasana adalah tugas berat layaknya mencuri makanan dari seorang Singa kelaparan. "Dethroning them will be one hell of a task".

5.STANDAR BERMAIN TIKI TAKA.



Peningkatan daya jelajah skema Tiki Taka Barca semakin terlihat matang dari musim ke musim, hal inilah salah satu kunci sukses Tim Catalans. Sejak ditangani Guardiola, skema Tiki Taka memang jauh lebih hidup dan mematikan.

Untuk menjungkirkan Barcelona, Real Madrid harus bisa menghalangi Barca mencapai standar bermain yang sudah Barca terapkan selama tiga tahun terakhir.

Di dua musim terakhir, Real Madrid mencetak musim terbaik. Di waktu-waktu sebelumnya, ataupun di liga-liga lainnya, meraih point 96 dan 92 seperti yang dicapai Real Madrid di liga domestik adalah pencapaian yang menakjubkan. Masalahnya, Barcelona lebih baik dari mereka.

Seolah tak ada ruang lagi bagi Madrid untuk terus maju selama masih ada Barcelona. Barcelona sendiri, dengan hadirnya Sanchez dan Fabregas mungkin akan bisa mencapai point lebih dari 100 musim ini karena rotasi pemain yang makin membaik untuk menjaga performa fit tiap pemain.

Barca, memang tak mungkin bisa bertahan selamanya, tapi sayang bagi Madrid bahwa hingga detik ini Barca tak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Yang terjadi justru sebaliknya.

VISCA BARCA...!!!! (CULES).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar