FC BARCELONA GALAXY - FC Barcelona, tak diragukan
lagi telah mendominasi tanah Eropa dan dunia dalam beberapa tahun
terakhir. Mengoleksi tiga gelar La Liga secara berturut-turut, dan
dua kemenangan di Liga Champion dalam tiga tahun terakhir menegaskan
cerahnya halaman sejarah mereka.
Rasanya, Pep Guardiola dan anak asuhnya masih terus haus gelar dan
ingin sekali lagi dan sekali lagi menunjukkan pada dunia pencapaian
terbaik yang bisa dilakukan sebuah tim sepak bola, tetapi rival
abadi mereka Real Madrid tidak mau begitu saja duduk dan menonton.
Barcelona akan selalu dihantui Madrid.
Posisi José Mourinho dan Real Madrid sangat jelas berada di nomor
dua sekarang, setidaknya sampai mereka bisa mengalahkan Barcelona di
La Liga dan di Liga Champions. Menjadi yang kedua bagi Madrid
tentunya adalah suatu hal yang sangat tidak mengenakkan, terutama
ketika nomor satunya adalah Barcelona.
Manajemen Real Madrid sadar betul para fans Madrid akan lebih
percaya diri jika timnya mampu melengserkan El Barca dari
singgasananya sekarang ini.Berikut ini adalah 5 alasan kenapa Madrid
tetap akan menjadi nomor dua di musim ini.
1. LIONEL ANDRES MESSI.
Satu kebenaran yang tak dapat disangkal adalah bahwa Barcelona saat
ini memilik satu pemain yang terus menerus mencapai pencapaian
tertinggi dalam sepak bola modern: Lionel Messi.
Manusia satu ini 99 persen akan menjadi pemain terbaik dunia ketiga
kalinya berturut-turut tahun ini, dan ketika orang sudah mulai
berpikir bahwa Messi akan mulai mengalami penurunan penampilan,
"Messiah" justru menjawabnya dengan gol-gol indah bertubi-tubi ke
gawang lawan. Sebelum musim dimulai ini saja, Messi sudah mencetak
tiga gol ke gawang Casillas (Piala Super Spanyol), dan dua gol ke
gawang Napoli (Joan Gamper). Entah berapa gol yang akan dia cetak
musim ini bersama Barcelona. Messi makin hari makin "break high",
menerobos batas tertinggi yang sebelumnya dia capai. Dia adalah dewa
sepak bola modern. Jika tanpa Messi, sangat mungkin Real Madrid
menjungkirkan Barcelona saat Piala Super Spanyol kemarin.
Selama tiga tahun terakhir, Messi telah menjadi mimpi terburuk Real
Madrid dan para fans-nya. Di partai El Clasico, Messi sudah
mencetak 13 gol, hanya selisih 2 gol dari pemuncak daftar Raul
Gonzales. Kecemasan terbesar Madrid adalah juga bahwa Messi baru
berumur 24 tahun! Masa keemasan seorang pesepak bola adalah di
antara umur 25-29 tahun. Leo Messi sangat mungkin menjadi lebih
baik lagi di tahun-tahun berikutnya.
La Pulga (si kutu) ini telah "menyiksa" Mourinho bahkan sejak
umurnya masih 18 tahun. Ketika itu dia membuat Del Horno (Chelsea)
mendapat kartu merah setelah melanggar Messi. Pertahanan Chelsea
yang kala itu diarsiteki oleh Jose Mourinho porak poranda oleh ulah
Messi.
5 tahun berlalu, dan Jose belum juga bisa mencari formula paten
untuk bisa menghentikan Messi, dan tampaknya memang tak akan pernah
bisa. Barcelona masih akan berada di atas Madrid selama Messi masih
bertahan di Camp Nou.
Bagi Guardiola, mempunyai pemain seperti Messi sangat penting untuk
mengunci pertandingan-pertandingan penting dan ketat, seperti di
Semi Final Liga Champion lalu ketika Messi mencetak dua gol
kemenangan Barca di Bernabeu. Inilah hal yang tak bisa diakali
Madrid dengan cara apapun, gelontoran triliunan rupiah untuk membeli
pemain tak bisa lagi dilakukan sebab tak satupun pemain di dunia
yang kemampuannya mendekati Messi, bahkan Ronaldo dan Kaka
sekalipun.
2. TRIO ANGEL : MESSI, XAVI, & INIESTA.
Lionel Messi, Xavi Hernandez dan Andrés Iniesta adalah trio maut
yang mungkin paling dibenci oleh Marcelo dan Pepe (Madrid). Ketiganya
selalu membuat kedua pemain Madrid yang dikenal kasar itu terus
menerus menjadi pencundang.
Orang mengatakan para pemain Barcelona adalah pemain-pemain terbaik
kelas dunia, tapi kemampuan ketiga orang ini melebihi apa yang orang
kira dan bayangkan.
Ketika Xavi-Iniesta sudah berada di lapangan, Anda tak perlu pemain
sehebat Messi untuk bisa menjuarai Piala Dunia. Xavi dan Iniesta
telah mengantar Spanyol menjadi jawara di Eropa dan dunia.
Dengan dua maestro sepak bola ini, masih ditambah lagi dengan
Fabregas, Barcelona bersiap untuk mengukir sejarah emas mereka. Partai
melawan Napoli dini hari tadi rasanya sudah membuktikan bagaimana
perpaduan lini tengah Barcelona hanya bisa ditantang oleh sekumpulan
alien.
Jika semua pemain ini selalu dalam kondisi prima, rasanya hampir tak mungkin Real Madrid akan menyalip El Barca.
3. JOSEP PEP GUARDIOLA I SALA.
Dalam tiga tahun kepelatihannya, Pep Guardiola telah memenangkan 12
trophi dari 15 kompetisi/kejuaraan yang diikuti. Dua gelar
terakhir adalah Piala Super Spanyol dan Joan Gamper. Dengan catatan
ini, Pep Guardiola seperti mesin pengumpul thropi bagi El Barca.
Pep adalah seorang juara. Dia selalu menghadirkan rasa haus gol dan
haus gelar bagi para pemainnya, baik tua maupun muda. El Barca
tampak selalu segar, penuh kekeluargaaan dan yang terpenting
menikmati permainan mereka.
Tiga kekalahan Guardiola jika disimak, penuh dengan kontroversi
kejadian-kejadian yang membuat Barca tak beruntung. (Banyak peluang
yang selalu gagal melawan Sevilla, gol Bojan yang dianulir ketika
melawan Inter di Liga Champion, dan gol Pedro yang dianulir ketika
melawan Madrid di Copa Del Ray). Jika Pep masih di Barca, pasukan
Catalan hampir pasti akan tetap berada di puncak.
4. LA MASIA / RUMAH PETANI.
Barcelona tidak hanya punya pemain-pemain kelas dunia. Yang paling
istimewa dari Barcelona adalah mereka punya 8 pemain di starting
eleven yang merupakan didikan asli La Masia. Mereka ini bermain
bersama-sama sejak masih sangat muda. Kekompakan dan soliditas
inilah yang tidak bisa dibayar Madrid dengan cara apapun dan
berapapun!
Secara umum, terutama tanpa Messi, Xavi dan Iniesta, Real Madrid
mungkin mempunyai skill pemain yang kurang lebih sama dengan El Barca,
tetapi chemistry La Masia-lah yang membedakan Barca dan Madrid.
Maka, melengserkan Barca dari singgasana adalah tugas berat layaknya
mencuri makanan dari seorang Singa kelaparan. "Dethroning them
will be one hell of a task".
5.STANDAR BERMAIN TIKI TAKA.
Peningkatan daya jelajah skema Tiki Taka Barca semakin terlihat
matang dari musim ke musim, hal inilah salah satu kunci sukses Tim
Catalans. Sejak ditangani Guardiola, skema Tiki Taka memang jauh lebih
hidup dan mematikan.
Untuk menjungkirkan Barcelona, Real Madrid harus bisa menghalangi
Barca mencapai standar bermain yang sudah Barca terapkan selama tiga
tahun terakhir.
Di dua musim terakhir, Real Madrid mencetak musim terbaik. Di
waktu-waktu sebelumnya, ataupun di liga-liga lainnya, meraih point 96
dan 92 seperti yang dicapai Real Madrid di liga domestik adalah
pencapaian yang menakjubkan. Masalahnya, Barcelona lebih baik dari
mereka.
Seolah tak ada ruang lagi bagi Madrid untuk terus maju selama masih
ada Barcelona. Barcelona sendiri, dengan hadirnya Sanchez dan
Fabregas mungkin akan bisa mencapai point lebih dari 100 musim ini
karena rotasi pemain yang makin membaik untuk menjaga performa fit
tiap pemain.
Barca, memang tak mungkin bisa bertahan selamanya, tapi sayang bagi
Madrid bahwa hingga detik ini Barca tak menunjukkan tanda-tanda
penurunan. Yang terjadi justru sebaliknya.
VISCA BARCA...!!!! (CULES).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar