- Judul: Kerjasama Indonesia-Korea untuk Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan Melalui A/R CDM dan REDD di Indonesia
Lokasi
Desa Sekaro, Lombok Timur untuk kegiatan A/R CDM
Lombok Tengah (Batukliang) untuk kegiatan Proyek Percontohan
Pulau Lombok untuk kegiatan penelitian dan studi REDD
Durasi: Januari 2009 – Desember 2013 (60 bulan)
Deskripsi Singkat
Lombok merupakan pulau yang berada di Nusa Tenggara Barat, dengan luas 5,300 Km2 dan penduduk sekitar 3 juta. Sekitar 40% luasan pulau berupa hutan, dengan species dominan Duabanga,Diospyros, Albizia, Accacia, gaharu, dan tanaman buah. Pulau Lombok dipilih sebagai lokasi kegiatan REDD dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut menghadapi tekanan deforestasi dan degradasi hutan yang tinggi karena kegiatan pembangunan daerah dan pertanian. Kegiatan ini melibatkan kerjasama dengan sektor terkait (Pemerintah Pusat. Daerah dan masyarakat).
DA-REDD ini merupakan bagian dari keseluruhan kerjasama bilateral Indonesia-Korea, dan berada di bawah “Korea-Indonesia Joint Project for Adaptation and Mitigation of Climate Change in Forestry through A/R CDM and REDD in Indonesia 2009 -2013”.
Tujuan proyek:
Tujuan Umum
Meningkatkan kapasitas bidang kehutanan dan memberikan kontribusi untuk pembangunan masyarakat Indonesia melalui project A/R CDM skala kecil dan REDD.
Tujuan Khusus:
Melaksanakan join riset dan pilot aktivities pada skala kecil project A/R CDM dan REDD.
Meningkatkan kapasitas SDM A/R CDM dan REDD di lapangan.
Mendapatkan pengalaman praktek lapangan tentang A/R CDM dan REDD yang bertujuan memberikan kontribusi untuk proses negosiasi UNFCCC.
Memberikan kontribusi penguatan terhadap kelestarian mata pencaharian masyarakat lokal dan meningkatkan pemeliharaan sumber-sumber hutan.
Penguatan hubungan persahabatan dan kerjasama antara Indonesia dan Korea.
Kegiatan
A/R CDM skala kecil: join riset, pemilihan lokasi, pembangunan persemaian sementara (2010), Project Design Document (PDD) registration, penanaman awal (300 Ha), penanaman (2011), publikasi buku panduan (bahasa Indonesia, Korea, dan bahasa Inggris)
REDD: join riset, pemilihan lokasi, analisis dan studi Dokumen Desain (DD), aplikasi dan pengembangan model sosial ekonomi, pilot activity.
Meningkatkan kapasitas tentang climate change bidang kehutanan: training dalam negeri (40 orang), Program Master (2 orang), aktivitas jangka panjang/pendek expert, Tim Pengarah dan Dewan Penasehat.
Penguatan kerjasama dan Publikasi: simposium internasional (2009, 2012), workshop (2010, 2011, 2013), Joint Steering Committee (JSC), release statement, dan kontribusi artikel.
Kegiatan Penelitian REDD yang dilaksanakan:
Preliminary research for REDD implementation
Deforestation and Degradation trends from 1990 ~ 2010 (5 year interval); Land-use & forest stock change pattern
Causes of Deforestation and forest Degradation
Metodologi REDD: Baseline dan Monitoring
Model Sosial Ekonomi untuk Mitigasi dari Deforestasi dan/atau Degradasi Hutan
Monitoring Penerapan Model dan Trend Deforestasi
Luaran yang diharapkan:
Join riset Indonesia – Korea dalam project A/R CDM dan REDD.
Penanaman (A/R CDM) dan pengembangan model sosial ekonomi (REDD).
Pelaksanaan program training.
Simposium internasional dan workshop serta join publikasi (hasil penelitian bersama).
Perbaikan kehidupan, baik lingkungan maupun sosial, di lokasi pelaksanaan kegiatan.
Pihak-pihak yang terlibat
Badan Litbang Kehutanan – Kementerian Kehutanan dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA), Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
Peluang dan Tantangan
Kendala yang dihadapi:
1. Kegiatan A/R CDM:
Belum terbentuknya organisasi KPHL yang lengkap dengan personil di wilayah lokasi kegiatan di Lombok Timur, yang berperan penting terkait pengadaan regulasi pelaksanaan kegiatan maupun pengelolaan kawasan.
Tantangan alam dan lingkungan, serta kondisi sosial masyarakat yang dinamis
Dasar regulasi yang belum jelas, khususnya sehubungan perolehan Izin Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan untuk pelaksaan program ini
2. Kegiatan REDD:
Belum adanya dasar metode yang ditetapkan secara resmi baik di tingkat nasional maupun internasional terkait mekanisme penerapan REDd, sebagai acuan aplikasi
Status sampai saat ini
Terjalin kerjasama yang baik antar pihak-pihak terkait, baik di tingkat pusat maupun di daerah, lingkup kehutanan maupun pemerintah daerah (telah dibangun koordinasi antara Dinas Kehutanan baik tingkat provinsi maupun kabupaten, hingga Camat dan Kepala Desa, baik di Lombok Timur maupun Lombok Tengah terkait setiap tahapan pelaksanaan program ini)
Pengawasan dan pengarahan pelaksanaan program oleh multi pihak antara Indonesia dan Korea Selatan melalui Joint Steering Committee (JSC), dimana dari pihak Indonesia terdiri atas perwakilan instansi-instansi yang terkait pelaksanaan program KOICA (KIPCCF) pada lingkup Kementerian Kehutanan RI
Adanya wadah komunikasi dan penelitan bersama antara peneliti Indonesia (Balitbanghut) dan peneliti dari Korea Selatan (KFRI, KFS, dll.) melalui Joint Research Team (JRT), yang dikelompokkan ke dalam 4 sub-topik yang lebih spesifik, baik untuk A/R CDM maupun REDD.
Kegiatan yang telah dilaksanakan
International Symposium in Seoul (March 2010)
In S.Korea short term training program (Nov.2009, June.2010, and Aug.2010)
A/R CDM Workshop in Lombok Timur (February 2010)
Master Program (Climate change study), 2 participants:1 in KU, 1 in KIST (started by March 2010, departured to Korea on February 2010)
Pertemuan rutin dengan Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah, LSM dan masyarakat setempat (10 kali)
Workshop dengan masyarakat lokal untuk meningkatkan kepedulian terhadap REDD
Minggu, 11 Desember 2011
Sekaroh dan Jerowaru, Nusa Tenggara Barat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar